Prodi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka (UNMA)
Selasa, 06 Februari 2018
Sabtu, 18 Maret 2017
Jumat, 20 Mei 2016
Praktikum Botani Phanerogamae
PRAK
I
|
PINOPHYTA (GYMNOSPERMAE)
|
I
|
TUJUAN
|
1.
Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk
pada divisi Pinophyta.
2.
Membedakan ciri-ciri tumbuhan pada kelas-kelas yang termasuk
dalam divisi Pinophyta
II
|
LANDASAN TEORI
|
Gymnospermae
adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji. Gymnospermae berbeda dengan
tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena bakal biji pada tumbuhan Gymnospermae
telanjang, tidak tertutup oleh daun buah (carpel). Bakal biji Gymnospermae
terdapat pada daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu.
Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (strobilus).
Tumbuhan ini memiliki habitus semak, perdu,
atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan
bercabang-cabang. Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil
terpisah-pisah atau membentuk stabilus betina. Umumnya berkelamin tunggal namun
ada juga yang berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua.
Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan
angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Gymnospermae dibagi
menjadi empat kelas namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu:
1.
Cycadophyta
(Cycadopsida)
2.
Pinophyta
(Pinopsida)
3.
Gnetophyta
(Gnetopsida)
4. Ginkgophyta (Ginkgopsida)
Gymnospermae
merupakan kelompok tumbuhan purba yang diperkirakan muncul pertama kali pada
zaman Kreta atau Jura, dan mengalami kelimpahan pada zaman paleozoic dan
Mesozoic. Dari semua mahlik hidup, kurang lebih 700 species merupakan tumbuhan
berkayu. Komponen utama xilem pada sebagian besar anggota Gymnospermae adalah
trakeid, sebagai penyalur air dan struktur penunjang. Pembuluh kayu pada
pertumbuhan sekunder hanya ditemukan pada anggota ordo Gnetales.
III
|
ALAT & BAHAN
|
ALAT
|
BAHAN
|
Lup
|
Pakis Haji (Cycas
rumphii)
|
Kamera
|
Pinus (Pinus merkusii)
|
Kertas Label
|
Melinjo (Gnetum gnemon)
|
Cutter / Silet
|
|
IV
|
LANGKAH KERJA
|
1.
Spesimen tumbuhan yang dibawa
diamati secara tinjauan habitusnya, pola percabangan, dan bentuk atau segi penampang
melintangnya.
2.
Pada daun diamati secara
tinjauan filotaksis, komposisi pertulangan, bentuk dan tepian daunnya.
3.
Diamati dan dibandingkan lagi
setiap alat reproduksinya
4.
Bagian-bagian tumbuhan yang
teramati digambar dengan jelas, diantaranya percabangan pohon, bentuk daun,
tipe ujung dan pangkal daun dan beri nama pada setiap bagiannya.
V
|
HASIL PENGAMATAN
|
GAMBAR
SPESIES
&
BAGIANNYA
|
TAKSON
|
||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||
|
|
VI
|
PEMBAHASAN & KESIMPULAN
|
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
BIO
|
IMAGE GALLERY
|
|
|
|
Pakis haji
|
Pinus
|
Melinjo
|
|
|
|
|
|
|
Langganan:
Postingan (Atom)